Kepemimpinan Chairul Tanjung
Chairul Tanjung pengusaha
sukses Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya versi Forbes
dalam beberapa tahun terakhir. Chairul Tanjung seorang CEO CT Corp, yang mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga
bisnis inti. Pertama jasa keuangan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega,
Asuransi Jiwa Mega Life, Mega Capital Indonesia. Kedua, gaya hidup dan hiburan
seperti Trans TV, Trans7. Ketiga berbasis sumber daya alam. Mantan Ketua Persatuan Bulu Tangkis
Indonesia (PBSI) ini juga mempunyai bisnis properti, seperti Bandung Supermall.
Dengan bisnisnya ini, tak heran suami dari Dokter gigi Ratna Anitasari ini
dijuluki "The Rising Star".
Dalam menjalankan kepemimpinan, menerapkan gaya memberi
panutan terhadap anak buah. Cara ini terbukti ampuh. "Jika anda
mencontohkan kerja keras maka anak buah akan kerja keras. Saya
mempraktekkannya. Dan, itu jalan." begitu kata beliau. Ambisi membesarkan
semua lini bisnis CT Corp semakin besar. Dalam memimpin Bank Mega dirancang untuk menjadi
bank terbesar dalam 10 tahun ke depan. Strateginya, Bank Indonesia akan banyak
membuka cabang di Indonesia Timur dalam tiga tahun mendatang. Targetnya 200
kantor baru di Indonesia Timur, sehingga bisa menjadi bank terbesar di wilayah
itu. Dan dalam gaya memimpinnya, Chairul Tanjung sengaja berkeliling Indonesia
untuk bertemu dengan seluruh karyawannya. Dia menjelaskan bagaimana kondisi
perekonomian saat ini agar pegawainya siap menghadapi krisis. Ada tiga pesan,
pertama, jika ternyata krisis ini sangat panjang dan semua orang harus mati,
maka pastikan menjadi orang yang terakhir mati. Kedua, jika krisis ini sangat
panjang dan hanya tersisa satu orang, maka pastikan anda menjadi orang
tersebut. Ketiga, jika tidak terjadi krisis maka pastikan anda menjadi orang
yang paling bahagia karena anda sudah siap.
Menurut
Chairul Tanjung, Pola kepemimpinan suatu lembaga atau negara masih menjadi
kriteria penentuan investor berinvestasi. Pemimpin harus menularkan sikap kepemimpinan
kepada bawahan lewat teladan untuk membangun iklim kerja positif. Gaya
kepemimpinan yang berkembang dalam satu organisasi bisa dilihat dari citra
lembaga dan produk yang dihasilkan. Artinya, kepemimpinan yang detail dan bisa
melakukan hal yang semestinya saat itu juga, dengan cara pandang jelas, sangat
bermanfaat bagi perkembangan bisnis.
Krisis
keuangan di Eropa dan AS membuat pendulum prospek perekonomian beralih ke Asia.
Perusahaan-perusahaan lokal semestinya
menikmati peluang ini untuk memetik keuntungan lebih baik.
Namun,
ada sejumlah hal yang membuat hal ini tidak bisa berjalan dengan mudah. Salah
satunya adalah menyiapkan pemimpin masa depan sekaligus merespons kebutuhan
saat ini.
Chairul
Tanjung mengungkapkan, kunci kepemimpinan adalah ahli strategi, eksekutor,
membangun bakat bawahan, mengembangkan sumber daya manusia, dan mampu menjaga
emosi.
Chairul
Tanjung mencontohkan beberapa
perusahaan. Di antaranya Bandara Changi di Singapura dan jaringan Hotel JW
Marriott yang sukses membangun citra sebagai bisnis berorientasi kepada
konsumen. Demikian pula jaringan ritel di AS, Wal-mart, yang terkenal dengan
harga termurah, memiliki pola kepemimpinan yang mengefisienkan biaya dan tepat
waktu.
”Kepemimpinan
adalah bagaimana tingkah laku pemimpin bisa menular kepada orang lain di
sekitarnya. Hal ini akan menyamakan semangat pemimpin dan karyawan sehingga
memudahkan mereka bekerja,” ujar Chairul Tanjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar