Utilitariansime
berasal dari kata Latin utilis ,
kemudian menjadi kata inggris utility yang berarti bermanaat. Utilitarianisme
merupakan kerangka etika yang digunakan untuk membimbing kepada tindakan moral
yang efektif. Utilitarianisme didasarkan pada mengukur hal baik dalam bentuk
utilitas dan mencoba untuk memaksimalkan jumlah itu. Utilitas sering
didefinisikan sebagai kebahagian atau kesenengan, meskipun ada varian lain,
seperti kepuasan preferensi atau preferensi utilitarianisme. Dalam kata lain,
Utilitarianisme juga didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai kebaikan
terbesar dalam jumlah terbesar
Pengertian
Utilitarianisme adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya kebijaksanaan
sosial, politik, ekonomi dan legal secara moral. Dalam etika Utilitarianisme,
manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait.
Konsep dasar teori etika utilitarianisme adalah suatu perbuatan
secara moral bersifat benar, jika :
1. Membuat hal terbaik
untuk banyak orang;
2. Mampu memberi manfaat
bagi setiap orang, dan
3. Mendapatkan manfaat
terbaik dari manfaat-manfaat dari meungkinan yang dipertimbangkan
Kriteria dan prinsip Utilitarianisme
1. Tindakan yang baik dan
tepat secara moral
2. Tindakan yang bermanfaat
terbesar
3. Manfaat terbesar bagi
sebanyak mungkin orang
Nilai positif etika utilitarianisme
1. Rasionalitas. Prinsip
moral yang diajukan oleh etika Utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan
yang tidak kita pahami
2. Sangat menghargai
kebebasan setiap pelaku moral
3. Universalitas.
Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang
yang melakukan tindakan itu.
Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai standar penilaian
1. Etika Utilitarianisme digunakan
sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
2. Etika Utilitarianisme
digunakan sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah
dilakukan.
Kelemahan etika Utilitarianisme
1. Etika Utilitarianisme
membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan
mayoritas
2. Tidak pernah menganggap
serius kemauan baik seseorang
3. Variabel yang dinilai
tidak semuanya dapat dikualifikasi
4. Manfaat merupakan konsep
yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan
yang tidak sedikit
5. Tidak pernah menganggap
serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai
suatu tindakan sejauh nberkaitan dengan akibatnya
CONTOH – CONTOH UTILITARIANISME
·
Tindakan
PT. PLN bila ditinjau dari teori etika utilitarianisme dinilai tidak etis,
karena mereka melakukan monopoli. Sehingga kebutuhan masyarakat akan listrik
sangat bergantung pada PT. PLN
·
Tindakan
seorang penjual es buah keliling seharusnya secara etis dia menggunakan gula
asli, tapi karena harga gula yang tinggi. Maka dia mengurangi biaya yang
dikeluarkan dengan menggunakan sari gula yang lebih murah. Dan umumnya penyakit
yang diderita pembeli bukanlah kesalahan si penjual melainkan pembeli itu
sendiri yang jajan sembarangan, pedagang tersebut pintar mengakali dengan
membuat aroma dan warna yang sangat menarik perhatian pada es buahnya, apalagi
bila dalam cuaca panas terik. Maka dapat dipastikan orang akan membeli es buah
tersebut sebagai pelepas dahaga
·
Tindakan
seseorang yang mengumpulkan dana dari para pejalan kaki untuk membantu orang
yang tidak mampu
·
Perusahaan
sampoerna (rokok) memproduksi rokok dari tembakau pilihan, dengan tingkat
produk yang banyak beredar dipasran akan mendapat keuntungan yang besar, tetapi
keuntungan yang besar itu pula meneyebabkan tingkat pajak yang tinggi terhadap
perusahaan. Maka perusahaan mengambil keputusan yaitu dengan menggunakan metode
utilitarian “ setiap pembeli rokok yang diproduksi oleh sampoerna akan membayar
pajak yang ditangguhkan” . Dengan demikian perusahaan tidak lagi membayar
pajak, tetapi konsumenlah yang membayarnya.
·
Tentang pewarna pakaian yang digunakan pada
makanan anak-anak, sebagai contoh di sekolah ada penjual makanan yaitu
agar-agar dan gulali ternyata pewarna yang digunakan dalam jajanan anak-anak
tersebut menggunakan pewarna pakaian bukan menggunakan pewarna makanan. Secara
etis hal ini sangatlah tidak beretika, karena akan merugikan konsumen yaitu
anak-anak namun dalam konsep utilitarianisme hal ini akan menghasilkan
keuntungan tidak sedikit bagi penjual karena dia mampu menggantikan pewarna
makanan yang mahal dengan pewarna yang murah.
·
Tindakan
mengebom bandar Hiroshima ( walaupun banyak yang tidak berdosa berkorban )
untuk menamatkan perang dunia ke II. Hal karena ini jika pihak Jepang menang,
dunia ini akan hilang sifat kemanusiaan dan kezaliman yang leluasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar