Rabu, 03 Juni 2015

UTILITARIANISME



Utilitariansime berasal dari kata Latin utilis , kemudian menjadi kata inggris utility  yang berarti bermanaat. Utilitarianisme merupakan kerangka etika yang digunakan untuk membimbing kepada tindakan moral yang efektif. Utilitarianisme didasarkan pada mengukur hal baik dalam bentuk utilitas dan mencoba untuk memaksimalkan jumlah itu. Utilitas sering didefinisikan sebagai kebahagian atau kesenengan, meskipun ada varian lain, seperti kepuasan preferensi atau preferensi utilitarianisme. Dalam kata lain, Utilitarianisme juga didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai kebaikan terbesar dalam jumlah terbesar
Pengertian Utilitarianisme adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya kebijaksanaan sosial, politik, ekonomi dan legal secara moral. Dalam etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait.

Konsep dasar teori etika utilitarianisme adalah suatu perbuatan secara moral bersifat benar, jika :
1.      Membuat hal terbaik untuk banyak orang;
2.      Mampu memberi manfaat bagi setiap orang, dan
3.      Mendapatkan manfaat terbaik dari manfaat-manfaat dari meungkinan yang dipertimbangkan

Kriteria dan prinsip Utilitarianisme
1.      Tindakan yang baik dan tepat secara moral
2.      Tindakan yang bermanfaat terbesar
3.      Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang

Nilai positif etika utilitarianisme
1.      Rasionalitas. Prinsip moral yang diajukan oleh etika Utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan yang tidak kita pahami
2.      Sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral
3.      Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.

Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai standar penilaian
1.      Etika Utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
2.      Etika Utilitarianisme digunakan sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

Kelemahan etika Utilitarianisme
1.      Etika Utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas
2.      Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
3.      Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi
4.      Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
5.      Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh nberkaitan dengan akibatnya

CONTOH – CONTOH UTILITARIANISME
·         Tindakan PT. PLN bila ditinjau dari teori etika utilitarianisme dinilai tidak etis, karena mereka melakukan monopoli. Sehingga kebutuhan masyarakat akan listrik sangat bergantung pada PT. PLN
·         Tindakan seorang penjual es buah keliling seharusnya secara etis dia menggunakan gula asli, tapi karena harga gula yang tinggi. Maka dia mengurangi biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan sari gula yang lebih murah. Dan umumnya penyakit yang diderita pembeli bukanlah kesalahan si penjual melainkan pembeli itu sendiri yang jajan sembarangan, pedagang tersebut pintar mengakali dengan membuat aroma dan warna yang sangat menarik perhatian pada es buahnya, apalagi bila dalam cuaca panas terik. Maka dapat dipastikan orang akan membeli es buah tersebut sebagai pelepas dahaga
·         Tindakan seseorang yang mengumpulkan dana dari para pejalan kaki untuk membantu orang yang tidak mampu
·         Perusahaan sampoerna (rokok) memproduksi rokok dari tembakau pilihan, dengan tingkat produk yang banyak beredar dipasran akan mendapat keuntungan yang besar, tetapi keuntungan yang besar itu pula meneyebabkan tingkat pajak yang tinggi terhadap perusahaan. Maka perusahaan mengambil keputusan yaitu dengan menggunakan metode utilitarian “ setiap pembeli rokok yang diproduksi oleh sampoerna akan membayar pajak yang ditangguhkan” . Dengan demikian perusahaan tidak lagi membayar pajak, tetapi konsumenlah yang membayarnya.
·          Tentang pewarna pakaian yang digunakan pada makanan anak-anak, sebagai contoh di sekolah ada penjual makanan yaitu agar-agar dan gulali ternyata pewarna yang digunakan dalam jajanan anak-anak tersebut menggunakan pewarna pakaian bukan menggunakan pewarna makanan. Secara etis hal ini sangatlah tidak beretika, karena akan merugikan konsumen yaitu anak-anak namun dalam konsep utilitarianisme hal ini akan menghasilkan keuntungan tidak sedikit bagi penjual karena dia mampu menggantikan pewarna makanan yang mahal dengan pewarna yang murah.
·         Tindakan mengebom bandar Hiroshima ( walaupun banyak yang tidak berdosa berkorban ) untuk menamatkan perang dunia ke II. Hal karena ini jika pihak Jepang menang, dunia ini akan hilang sifat kemanusiaan dan kezaliman yang leluasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar