Minggu, 12 April 2015

Rene Descartes : Metode Refleksi



Rene Descartes (1596-1650)  seorang filsuf Perancis dianggap sebagai Bapak aliran filsafat pada zaman modern. Menurut Bertnad Russel, memang benar gelar itu di berikan kepada Descartes karena dialah orang pertama pada zaman modern yang membangun filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan rasional. Dialah orang pertama pada akhir abad pertengahan yang menyusun argumentasi yang kuat yang dictinct, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat adalah akal, bukan perasaan, bukan iman, bukan ayat, serta bukan yang lainya. Disamping seorang tokoh rasionalime, Descartes pun merupakan seorang filsuf yang ajaran filsafatnya sangat populer, karena pandangannya yang tidak pernah goyah, tentang kebenaran tertinggi berada pada akal atau rasio manusia. Rene Descartes seorang filsuf yang tidak puas dengan filsafat Skolastik yang pandangan-pandangannya saling bertentangan, dan tidak ada kepastian disebabkan oleh miskinya metode berfikir yang tepat. Dalam pemikiran Descartes Cogito Ergo Sum yang berarti aku berfikir maka aku ada, beliau menggunakan metode analistis kristis melalui keraguan (skeptis) dengan penyangsian. Yaitu dengan menyangsikan atau meragukan segala apa yang bisa diragukan. Descartes sendiri menyebutnya metode analitis. Descartes juga menegaskan metode lain: empirisme rasionil. Metode itu mengintregasikan segala keuntungan dari logika, analisa geometris, dan aljabar. Yang di maksud analisa geometris adalah ilmu yang menyatukan semua disiplin ilmu yang dikumpulkan dalam nama “ilmu pasti”.Mengenai pendekatan yang digunakan Descartes dalam menganalisa pemikirannya, sudah kelihatan jelas bahwa beliau menggunakan pendekatan filsafat yang mana menganut paham rasionalisme yang sangat mengedepankan akal. Dapat dipahami bahwasanya Rene Descartes dalam “Cogito Ergo Sum”nya menggunakan metode analitis tentang penyangsian dan dengan menggunakan pendekatan filsafat yang rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar