Jumat, 10 April 2015

Kinerja Pemasok



Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses (Junaedi, 2002:380-381).
Kinerja dalam sebuah organisasi dimaksudkan sebagai tingkat capaian (prestasi) dari organaisasi dalam melakukan aktivitasnya dalam periode tertentu. Kinerja merupakan cerminan apakah organisasi atau perusahaan telah berhasil atau belum dalam melakukan aktivitasnya. Pengukuran kinerja pemasok menjadi salah satu faktor penting karena merupakan salah satu bagian dari satrategi perusahaan untuk bersaing dengan pesaingnya dalam hal meningkatkan layanan ke konsumen. Evaluasi ke konsumen sesuai dengan karakteristik masing-masing item yang di pasok. Ada beberapa tolok ukur untuk dapat menilai suatu kinerja, tetapi pada dasarnya dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu subyektif dan obyektif. Ukuran obyektif biasanya berkaitan dengan profitabilitas dari hasil penjualan produknya dan indikator subyektif, profitabilitas ditentukan oleh persepsi manajer terhadap profiitabilitas kegiatan perusahaannya (Wasis Budiarto dan Ristrini, 2004).
            Salah satu aspek penting dalam manajemen rantai pasokan adalam kinerja pasokan dan perbaikan secara berkelanjutan. Menciptakan manajemen kinerja yang efektif di perlukan sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi kinerja supply chain secara holistik. Sistem pengukuran di perlukan untuk melakukan monitoring dan pengendalian dan menkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi- fungsi organisasi (Pudjawan, 2010)
Kinerja pemasok memiliki dampak langsung terhadap daya saing perusahaan. Para pemasok telah mengembangkan suatu sistem untuk menyampaikan produk yang benar, kualitas produk yang tinggi, menyampaikannya tepat waktu dam meminimalisasi kerusakan dalam perpindahan produk, meminimalisasi persediaan serta mendukung kemampuan pabrik untuk mencapai produksi dengan biaya yang optimal, memperkecil persediaan dalam proses, meningkatkan kualitas produk akhir dan penyerahan ke pelanggan tepat waktu (Narasimkan dan Jayaram,1998). Menjamin kinerja pemasok yang tinggi dalam komponen kualitas dan ketepatan pendistribusian, maka perusahaan dapat memiliki daya saing yang tinggi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar