Jumat, 10 April 2015

Keunggulan Bersaing



Keunggulan bersaing perusahaan adalah suatu kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahanakan superioritasnya terhadap para pesaing-pesaingnya dalam persaingan pasar (Porter, 1993). Bersadarkan fenomena yang terjadi di negara-negara maju, ternyata kunci dari peningkatan kinerja perusahaan terletak pada kemampuan perusahaan dalam bekerja sama dengan mitra bisnisnya. Didalam hal ini yaitu mereka yang memberikan pasokan-pasokan kebutuhan perusahaan, keunggulan kompetitif ini dapat dicapai melalui berbagai jalan, dan salah satunya adalah melalui SCM.
Salah satu tujuan utama perusahaan adalah kepuasaan pelanggan yang akan menjamin profitabilitas dan kelangsungan hidup perusahaan serta lebih jauh lagi yaitu mencapai keunggulan bersaing (Wullur, 2006: 43). Keunggulan  bersaing perusahaan adalah suatu kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan superioritasnya terhadap pesaing-pesaingnya dalam persaingan pasar. Berdasarkan fenomena yang terjadi di negara-negara maju, ternyata kunci dari peningkatan kinerja perusahaan terletak pada kemampuan perusahaan dalam bekerja sama dengan mitra bisnisnya, dalam hal ini ialah mereka yang memberikan pasoka-pasokan kebutuhan perusahaan.
Dahulu hubungan antara perusahaan dengan pemasoknya (upstream) dan perusahaan dengan pelanggannya (downstream) dianggap sebagai hubungan antar pihak yang berlainan kepentingan bahkan berlawanan, sehingga kurang ada kerja sama yang erat. Hal seperti ini disebabkan banyak perusahaan kurang sadar bahwa dalam hubungan bisnis antar mereka telah sering terjadi banyak biaya yang terbuang yang tidak memberikan nilai tambah yang sepadan, baik bagi mereka sendiri bahkan bagi pelangannya, sehingga menghambat daya saing mereka. Kini mulai disadari bahwa persaingan yang terjadi sebetulnya bukan antara perusahaan downstreams atau upstream, tetapi antara supply chain yang satu dengan yang lain. (lndrajit dan Djokopranoto, 2002). Singkronisasi antara pemasok dan pembelinya akan menghasilkan dampak terhadap kinerja perusahaan, pembeli dan perusahaan pemasoknya (Bowersox et al, 2002).
Keunggulan bersaing adalah menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah di bandingkan pesaing atau menciptakan nilai yang setara dengan biaya yang lebih rendah di bandingkan pesaing (Hansen and Mowen, 2002).
Didalam mengukur elemen-elemen keunggulan bersaing mengacu pada indikator-indikator yang di kembangkan oleh Wheleen dan Hunger (2003) yang terdiri atas :
1.      Keunggulan biaya, mengacu pada strategi bersaing biaya rendah di bandingkan dengan   pesaing.
2.      Differensiasi, mengacu pada keistimewaan atau ciri khas pada produk atau pelayanan unik di bandingkan dengan pesaing.
3.      Fokus biaya, mengacu pada strategi besaing biaya rendah di bandingkan dengan pesaing pada segmen tertentu.
4.      Fokus differensiasi, mengacu pada keistimewaan atau ciri khas pada produk atau pelayanan unik di bandingkan pesaing pada segmen tertentu.
      Strategi keunggulan biaya dan differensiasi mengusahakan keunggulan bersaing dalam jajaran luas segmen industri, sementara strategi fokus di tujukan pada keunggulan biaya atau differensiasi dalam segmen yang sempit. Ide yang mendasari konsep strategi generik ini adalah keunggulan bersaing yang merupakan inti dari setiap strategi dan pencapaian keunggulan bersaing membuat perusahaan harus membuat pilihan keunggulan bersaing apa yang ingin di capai dan dalam cakupan aktivitas mana perusahaan akan mencapainya (Porter, 1993).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar