Keragaman generasi yang terjadi di setiap perusahaan merupakan suatu fakta, dimana dalam satu tempat terdapat sumber daya manusia yang terdiri dari beberapa generasi dan bekerja bersama-sama. Keragaman generasi didefinisikan sebagai individu yang lahir di zaman yang sama yang dipengaruhi oleh peristiwa yang sama. Seperti yang dikemukakan pemateri, menurut Landmark bahwa generasi tersebut dibagi menjadi empat antara lain sebagai berikut :
1. Traditional
(1927-1945)
Pada
generasi ini, negara dalam kondisi belum merdeka. Masih banyak penjajahan dan
penduduk tidak memiliki kebebasan dalam hidupnya. Pada masa itu banyak sekali
tekanan dan manusia dituntut untuk selalu bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2. Baby
boomers (1946-1964)
Pada
generasi ini, banyak negara-negara yang telah merdeka dan para penduduk mulai
membentuk keluarga. Sehingga terjadi ledakan penduduk pada zaman ini. Dalam
dunia kerja, mereka akan melakukan evaluasi selama satu periode di akhir tahun.
Kekurangannya, penilaian kerja yang dilakukan di akhir terlalu lama dan bisa
jadi yang menjadi evaluasi telah dilupakan.
3. Generation
x (1965-1980)
Pada
generasi x mulai mengenal teknologi. Semua yang dilakukan ingin mendapatkan
nilai atau feedback dari orang lain. Kepribadian yang terbentuk adalah
mereka lebih terbuka dan informal. Merka menunjukkan sikap yang humoris.
4. Millenials
(1981-1995)
Pada
generasi ini perkembangan teknologi sangat bagus. Manusia bekerja berdasarkan
apa-apa yang ingin dicapai, menghargai perbedaan antar generasi, memiliki sifat
optimis yang tinggi, dan penuh percaya diri. Ketika bekerja, mereka sangat
terbuka dengan kritik dan saran. Mereka sangat informal sehingga tidak terlalu
membuat rumit suatu aturan.
Dari
semua latar belakang yang membentuk karakter masing-masing generasi membawa
dampak terhadap dunia kerja terlebih antar sumber daya manusia (karyawan). Disini
peran dari HRM adalah sebagai pengatur atau mengelola sumber daya manusia yang
ada dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda supaya dapat bekerja sama
dalam perusahaan.
Pemateri
mencotohkan bahwa di perusahaan tempat beliau bekerja dipimpin oleh seorang
tradisional. Pada orang generasi tradisional, mereka maih sangat sulit untuk
menerima ataupun belajar tentang teknologi. Mereka merupakan orang yang sangat
formal dan susah untuk menerima masukan atau ide-ide baru yang diberikan oleh karyawan
baru atau fresh graduate. Di perusahaan tempat beliau bekerja masih
menggunakan memo dalam menginformasikan segala hal terkait masalah perusahaan.
Padahal, pada zaman seperti sekarang ini bisa menggunakan email yang
penggunaannya praktis dan efisien. Namun, pada generasi tradisional berfikiran
bahwa hal semacam itu tidak efektif dan khawatir kalau pesan yang dikirim tidak
dibaca oleh penerima. Itulah mengapa generasi tradisional msih mempertahankan
cara lama. Adapun prosedur dalam pengajuan dana atau yang berkaitan dengan
surat-menyurat sangatlah rumit. Untuk mengesahkan satu surat permohonan atau
proposal harus meminta persetujuan banyak pihak. Disini karyawan dituntut untuk
bekerja keras. Generasi tradisional beranggapan bahwa dengan diberlakukannya
prinsip militer maka semuanya akan baik-baik saja. Karyawan harus datang ke
tempat kerja untuk menyelesaikan tugasnya. Absensi kehadiran sangat
diperhatikan.
Generasi
ini sangat bertolak belakang dengan generasi x ataupun millenial. Pada generasi
sekarang (millenial) orang-orang cenderung informal. Mereka sangat penuh dengan
semangat dan banyak ide-ide untuk dibawa di tempat kerja. Generasi sudah
mengenal teknologi sangat baik. Sikap mereka sangat fleksibel dan menghargai
perbedaan di tempat kerja. Ketika dihadapkan dengan generasi tradisional atau
baby boomers mereka bersikap santai. Sehingga terkadang para generasi baby
boomers merasa bahwa generasi millenial kurang memiliki attitude ketika
berkomunikasi dan bekerja. Sebagai contoh ketika mengirimkan pesa singkat atau
SMS menggunakan bahasa yang singkat. Sehingga generasi millenial perlu berfikir
untuk memahami makna dari pesan tersebut.
Perbedaan
selanjutnya terletak pada sumber informasi. Pada zaman dahulu informasi hanya
diperoleh melalui radio dan televisi hanya memiliki satu canel saja. Tetapi
pada saat ini televisi memiliki banyak stasiun tv dan informasi bisa diperoleh
cepat melalui internet. Dengan begitu, informasi dapat diperoleh secara cepat.
Selain
itu juga orang-orang terdahulu tipikal workholic. Mereka banyak
menghabiskan waktunya untuk bekerja. Namun, sekarang sudah banyak yang
cenderung worklife balance. Artinya orang-orang saat ini sudah sangat
memperhatikn peran dan kebutuhan keluarga. Sehingga mereka berusaha supaya
antara kerja dan keluarga dapat berlaku secara seimbang, dapat membagi waktu
antara kerja dan keluarga. Hal ini berpengaruh pada pengambilan keputusan.
Zaman sekarang, orang tua asangat banyak terlibat dengan kehidupan anak. Untuk
memutuskan suatu hal, anak sedikit banyk diarahkan oleh orang tua. Di dunia
kerja, HRD tidak dapat berbut banyak ketika seorang karyawan yang mengundurkan
diri dan salah satu alasan yang digunakan adalah saya sudah berdiskusi dengan
orang tua saya.
Dari
ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran HRM adalah mengatur karyawan yang
ada di suatu perusahaan dengan segala macam latar belakang atau perbedaan yang
ada supaya dapat bekerja sama dalam satu tim. Dalam satu perusahaan terdiri
dari beberapa generasi yang masing-masing generasi mempunyai cara bekerja yang
berbeda-beda. Disini karyawan diminta untuk lebih adaptif terhadap suasana
lingkungan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar