Senin, 30 Maret 2015

BINTANG

Bintang-bintang berbeda ukuran dan sifatnya. Beberapa buah bin-tang lebih kecil daripada bumi. Yang lain beribu kali lebih besar. Walaupun kebanyakan Menyinarkan cahaya secara mantap, yang lain terlihat berkelap-kelip.
Karena bintang memancarkan panas dan cahaya, para astronom pernah mengira adanya pembakaran dalam bintang. Hal ini di­nyatakan salah oleh William Thomson, ahli fisika Skotlandia yang kemudian bergelar Lord Kelvin. Dia menunjukkan bahwa jika energi matahari diperoleh dari pembakaran, maka matahari tak akan bertahan hidup lebih dari beberapa ribu tahun. Karena umur matahari jauh lebih tua dari sekedar beberapa ribu tahun, maka jelas bahwa bukan pembakaran. Barangk'ali hal ini pun berlaku bagi bintang lain.
Sekarang ini, kita ketahui energi bintang dihasilkan karena pengubahan hidrogen menjadi helium. Proses semacam ini, yang menghasilkan sejumlah besar energi, dinamai reaksi nuklir. Reaksi semacam itu terdapat dalam bom hidrogen. Tetapi reaksi dalam bintang berlangsung dengan laju tetap. Karenanya energi yang terpancar keluar dapat dikatakan konstan sepanjang jutaan tahun.

Ukuran dan Kecerahan
Dibandingkan dengan bumi, matahari luar biasa besarnya. Tetapi matahari kita hanya merupakan satu dari bintang-bintang kecil dan disebut "cebol". Bintang-bintang terbesar dari kelas maha­raksasa berukuran sampai 3000 kali ukuran matahari.
Kecerahan (magnitudo) bintang berbeda-beda pula. Di sekitar tahun 150 s.M., astronom Yunani Hipparchus menggolongkan bintang-bintang menurut derajat kecerahannya. Bintang paling cerah disebutnya bermagnitudo 1, dan yang paling redup ber­magnitudo 6. Pukul rata bintang yang bermagnitudo 1 kira-kira 100 kali lebih cerah daripada bintang bermagnitudo 6. Sekarang pun kita mempergunakan sistim sejenis itu tapi yang telah diper­luas untuk mencakup pula bintang yang sangat cerah dan yang lemah-cahaya. Karena makin cerah sebuah bintang, makin kecil pula nomor magnitudonya, maka bintang yang paling cerah dapat mempunyai angka magnitudo lebih kecil dari 1. Sirius, misalnya, mempunyai magnitudo —1,45. Bintang yang paling redup, yang hanya dapat diamati dengan teropong terkuat, mempunyai magni­tudo lebih dari 20.

Riwayat Hidup Sebuah Bintang
Bintang-bintang terbentuk dalam kabut-kabut debu dan gas yang amat besar yang dijuluki nebula. Permulaan terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan debu dan gas yang tertarik oleh gaya tank ke suatu tempat dalam nebula. Gaya yang kuat itu men­dorong debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa; di tiap tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola. Walhasil, tekanan di pusat membesar. Akibat tekanan yang membesar itu, suhu meninggi pula. (Alasan itu pula yang membuat pompa angin memanas se­telah dipergunakan memompa ban sepeda). Karena itulah pusat bola menjadi panas. Dengan makin mengecilnya bola akibat gaya tarik yang terus-menerus menekan debu dan gas ke pusat, menaiklah tekanan dan suhu di pusat bola. Selang beberapa waktu kemudian gas tersebut menjadi panas menyala dan lahirlah bintang baru.
Suhu bintang baru ini menaik terus bersama dengan makin kencangnya genggaman gravitasi. Penibahan dalam bintang terjadi ketika suhu mencapai 10 juta derajat. Pada saat itulah segalanya menjadi tepat untuk terjadinya reaksi nuklir. Hidrogen diubah menjadi helium, dan bersamaan dengan itu terpancar keluar se­jumlah besar energi. Dengan itu bintang mencapai keadaan mapan, dan tetap akan tinggal dalam keadaan demikian sepanjang sebagian besar dari masa hidupnya.
Bintang baru terbesar memerlukan waktu 100.000 tahun untuk mapan. Lalu, terjadi reaksi inti yang membuatnya menyala putih cemerlang atau biru. Reaksi ini berlangsung beberapa juta tahun — suatu jangka waktu yang sangat pendek bagi sebuah bintang.
Bintang baru yang lebih kecil memerlukan waktu lebih panjang untuk mapan. Jasad-jasad langit ini menjadi bintang cebol yang redup berwarna merah atau kuning. Di dalam bintang semacam itu reaksi inti berlangsung lebih lamban, membuat mereka berusia lebih panjang. Bintang cebol memerlukan waktu 20 juta juta tahun untuk menghabiskan persediaan bahan bakar hidrogen yang dipunyainya.
Jika hidrogen sebuah biintang habis terpakai, reaksi gaya baru segera mengikutinya. SuhP di tengah bintang naik. Karena itu bintang menggelembung hingga menjadi raksasa atau maharaksasa. Bersamaan dengan itu terjadi pula perubahan lain. Bintang besar dapat meledak, bercahaya 100 juta kali lebih terang dari matahari. Bintang yang meledak itu dinamai supernova. Tetapi kebanyakan bintang justru mengerut dari keadaan raksasa menjadi bintang kecil yang mampat, dan dinamai bintang cebol putih. Bintang semacam ini yang kadangkala tidak lebih besar daripada bumi, mendingin dan memudar. Banyak bintang yang lama berada dalam keadaan cebol putih sampai jutaan tahun sebelum akhirnya mati samasekali.

Kelompok Bintang
Di jaman purba orang telah memperhatikan bintang-bintang mem­bentuk pola tertentu di langit. Mereka menyebut susunan bintang ini rasi, dan diberi pula nama dewa, pahlawan, binatang atau benda lain. Bintang-bintang -dalam suatu rasi tampak berdekatan, hanya karena mereka terletak pada arah yang hampir bersamaan. Pada kenyataannya sebuah bintang bisa saja berjarak ribuan tahun cahaya dari pada bintang tetangganya. Walaupun kebanyakan bintang mempunyai kawan yang berdampingan, tetapi kedudukan jarak semacam ini tak kan terlihat dengan mata telanjang. Kelom­pok bintang yang benar-benar dapat dilihat ialah gugus bintang yang disebut Pleiades, atau Bintang Tujuh. Gugus ini terdapat dalam rasi Taurus (Sapi). Walaupun hanya beberapa bintang saja dalam gugus Pleiades ini yang tampak dengan mata telanjang, sebenarnya beranggautakan lebih dari 100 buah bintang.
Banyak bintang berkelompok sebagai pasangan. Tiap bintang dari pasangan ini mengedari titik pusat yang sama. Susunan se­macam ini diberi nama tatanan bintang ganda. Beberapa bintang ganda dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi kebanyakan hanya tampak sebagai sebuah bintang, walau diamati dengan te­ropong terbesar sekalipun. Tetapi jenis cahaya yang terpancar da­ripadanya memberitahukan kepada para astronom bahwa mereka sebenarnya bintang ganda.

Bintang berubah
Walaupun bintang tampak berkelip, se­benarnya hal itu hanya suatu tipuan mata. Aliran angkasa bumi merupakan penye­bab. Dalam kenyataan, kebanyakan bin-tang bersinar tetap. Beberapa, memang berubah-ubah.
Sebuah bintang mandiri yang cahayanya berubah, disebut bintang variabel. Mira di rasi Ceta, merupakan salah satu contoh. Cahayanya berubah antara 2 sampai 10 magnitudo.

Di antara bintang variabel, yang paling menarik adalah pulsar. Nama itu diberi­kan karena bintang semacam ini menyinar­kan pulsar energi. Pulsar terkenal di nebu­la Crab menyemburkan sinar X, cahaya dan gelombang radio dengan derasnya. Kecepatan semburan itu memberikan ke­san tetapnya bercahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar