Senin, 30 Maret 2015

Orang Yang Mengubah Astronomi

Pada tahun 1500an Nicolaus Copernicus menerbitkan sebuah buku yang menguraikan bahvva planet-planet berputar mengelilingi mata­hari. Teori ini mendorong astronom-astronom lain mengembangkan penemuan-penemuan baru mengenai planet-planet serta gerakan­gerakan mereka.
Setelah Ptolomeus meninggal pada tahun 180 s.M. astronomi maju sedikit sekali. Lalu pada tahun 700-an orang Arab membuat Bagdad sebagai pusat penyelidikan langit. Walaupun pada saat itu astronomi masih berbaur dengan astrologi, di Bagdad tercatat banyak hasil pengamatan yang cermat. Dan kemajuan astronomi masih tetap lamban karena orang masih percaya bumi merupakan pusat alam semesta. Barulah pada tahun 1500-an konsep yang menyatakan planet beredar mengelilingi matahari dapat diterima. Pencetus revolusi astronomi itu bemama Nicolaus Copernicus, seorang dokter bangsa Polandia.

Revolusi Copernicus
Sebenarnya Copernicus bukan orang pertama yang berpendapat bahwa planet beredar mengelilingi matahari. Aristarchus dari Yunani pernah mempunyai gagasan serupa pada tahun 290 s.M. Tetapi dia gagal meyakinkan orang lain, hingga dengan begitu gagasan mengenai bumi sebagai pusat alam semesta tetap hidup. TatkaIa atas dasar pengamatan, Copernicus menyadari bahwa planet-planet beredar mengelilingi matahari, dia tidak segera menyebarluaskan gagasannya ini. Gereja pada saat itu berpihak pada gagasan Ptolomeus mengenai alam semesta. Seseorang yang punya pandangan lain dari yang dianut oleh Gereja dapat dihukum, bahkan dijatuhi hukuman mati. Maka Copernicus mengambil langkah yang bijak dengan cara menunda penyiaran teorinya sampai tahun 1543, ketika dia mengetahui ajalnya sudah dekat. Meskipun ada tantangan keras dari pihak Gereja, tapi ajaran Copernicus menarik banyak pendukung. Revolusi telah mulai.
Tycho Brahe dari Denmark adalah seorang ahli ilmu bintang pada tahun 1500-an. Tetapi, walaupun banyak hasil pengamatan yang cermat dicatatnya, dia tidak mampu mengembangkannya. Sebaliknya, muridnya, seorang ahli matematika bangsa Jerman bernama Johannes Kepler, berhasil memanfaatkan catatan-catatan gurunya mi. Dan catatan itu Kepler berhasil mengetahui tepat bagaimana planet beredar. Pada tahun 1609 Kepler menemukan bahwa planet beredar mengelilingi matahari melalui lintasan elips, bukan berbentuk lingkaran. Dia juga melihat bahwa makin dekat sebuah planet dengan matahari, makin cepat pula geraknya.

Sementara Kepler menyelidiki hukum yang mengatur gerak planet, suatu peristiwa penting terjadi di negeri Belanda. Pada tahun 1608 seorang pembuat kacamata bernama Hans Lippershey menciptakan teropong. Galileo Galilei dari Itali segera membuat pula sebuah. Dengan teropong ini Galilei menemukan bintik mata­hari, fase Venus, gunung dan lembah bulan serta empat buah bulan Jupiter. Tetapi Gereja tetap meyakini kebenaran teori mengenai bumi sebagai pusat alam semesta, dan memaksa Galileo berjanji untuk tidak mendukung tatanan Copernicus. Kemudian, Gereja malah memaksa Galileo agar sama sekali meninggalkan astronomi.
Wawasan Mengenai Alam Semesta

Salah seorang astronom terbesar sepanjang masa adalah William Herschel. Dia menentukan bangun galaksi kita atas dasar peng­amatannya terhadap bintang-bintang. Dan pada tahun 1780-an dia merupakan orang pertama yang pernah menyarankan bahwa beberapa obyek yang tampak di langit pada malam hari mungkin galaksi lain yang sangat jauh dari tata bintang kita. Jika hal itu benar, berarti alam semesta ini jauh lebih besar daripada yang di­duga sampai saat itu. Pada tahun 1923 teori Herschel dapat di­buktikan kebenarannya oleh ilmiawan Amerika, Edwin Hubble. Penemuan ini secara menggemparkan mengubah alam pikiran manusia. Kemudian, Hubble pulalah yang menemukan bahwa  alam semesta selalu berubah-ubah.
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern

Tidak ada komentar:

Posting Komentar