Setiap negara mempunyai mata uang
yang berbeda-beda. Mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di
negara lain dinamakan valuta asing. Misalnya Pak Andre ingin mengimpor
alat-alat elektronik dari Singapura. Untuk membayar barang-barang yang diimpornya,
Pak Andre harus menukarkan mata uang rupiahnya menjadi mata uang Singapura.
Mata uang Singapura ini disebut valuta asing.
Apabila sesuatu barang ditukar
dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara
keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya merupakan harga di dalam pertukaran
tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, terdapat
perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai
inilah yang sering disebut kurs (exchange rate). Misalnya US$1 sama dengan
Rp9.200,00, berarti untuk mendapatkan satu dollar Amerika Serikat dibutuhkan
Rp. 9.200,00. Kurs valuta asing seringkali mengalami perubahan, kadang menguat,
namun terkadang juga melemah. Perubahan ini disebabkan karena permintaan dan
penawaran mata uang asing. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Maret 2008 nilai
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp9.200,00 (US$1 = Rp9.200,00).
Pada tanggal 1 April 2008, besarnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat Rp9.203,00 (US$1 = Rp9.203,00). Berubahnya kurs rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga dollar Amerika Serikat semakin tinggi
sehingga dapat disebut dollar Amerika Serikat menguat. Bagaimana dengan kurs
rupiah terhadap dollar? Kuatnya nilai dollar terhadap rupiah menyebabkan nilai
rupiah menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar