Minggu, 19 April 2015

Tetes Tebu



Tetes tebu adalah merupakan hasil sampingan pembuatan gula pasir dari tebu (Parakkasi, 1995). Bentuk fisiknya berupa cairan kental dan berwarna hitam dengan kandungan karbohidrat dan mineralnya yang tinggi sehingga bisa dijadikan pakan ternak walaupun hanya sebagai pakan pendukung (Widayati dan Widalestari, 1996). Tetes juga mengandung vitamin B kompleks, yaitu thiamin 0,8%, riboflavin 3,0% dan niacin 28,0%. Selain itu, di dalam tetes juga terdapat unsur-unsur mikro yang penting bagi ternak seperti kobalt, boron, jodium, tembaga, mangan  dan seng  (Sunna, 2000).
Tetes dapat dipergunakan sebagai pakan ternak secara langsung atau setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam amino. Harganya relatif murah dan memiliki kelebihan yang terletak pada aroma dan rasanya, karena itu apabila dicampur dalam pakan ternak dapat memperbaiki aroma dan rasa pakan sehingga dapat meningkatkan palatabilitas pada ternak (Siregar, 1996). Secara umum penggunaan tetes pada ransum sebesar 2% per hari, bila terlalu banyak akan menyebabkan diare pada ternak (Widayati dan Widalestari, 1996). Pada proses fermentasi, tetes tebu juga dimanfaatkan oleh bakteri sebagai sumber karbon untuk perkembangbiakan dan aktivitasnya dalam menguraikan selulosa dan hemiselulosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar