PT PEPSI COLA INDOBEVERAGES
Sales force bagian mata rantai penjualan
- Case
Study
Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) adalah merek minuman
ringan yang diproduksi oleh PepsiCo dan dijual di seluruh dunia melalui toko, restoran,
dan mesin penjual. Minuman ini merupakan persaing Coca-Cola. Di
Indonesia,
Pepsi diproduksi oleh PT. Pepsi-Cola Indobeverages dengan pabriknya di Purwakarta,
Jawa Barat.
Perusahaan tersebut merupakan joint-venture antara PepsiCo Amerika
Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia.
Saat ini PT. Pepsi-Cola Indobeverages memproduksi minuman Pepsi, 7 Up, Mirinda,
Gatorade, Tropicana Twister, Tehkita dan Fruitamin. Dalam Trade marketing, sales force memegang peranan penting dengan terjun langsung ke lapangan, sales
force menetukan kesuksesan penjualan.
Disadari atau tidak, penjual adalah mata rantai penting dalam memasarkan produk
hingga sampai ke konsumen. Sedangkan pelanggan memainkan peranan penting dalam
meningkatkan penjualan khususnya untuk perusahaan manufaktur. Maka, banyak
perusahaan yang menjadikan para pengecer atau peritel sebagai rekan bisnis.
Bahkan, tak jarang peritel memainkan peranan penting dalam perkembangan
strategi bisnis.
Pepsi Cola memiliki strategi trade marketing karena banyaknya ritel yang tumbuh sehingga
dibutuhkan peranan sales force sebagai jembatan antara perusahaan dengan para
peritel maupun konsumen. Tujuan lain adanya sales force bisa menjadi rekan
bisnis bagi para peritel. Tentunya, ini mengedepankan strategi win-win solution, dimana tujuan dari brand dan peritel bisa disatukan pada
satu kerja sama bisnis. Sales force membangun hubungan dengan retail
berdasarkan hubungan kepercayaan yang telah terbangun. Menurut Direktur
Marketing PT Pepsi Cola Indobeverages para salesman harus menunjukkan bahwa ia mengerti apa yang dibutuhkan
peritel dan memberikan arahan bagaimana cara meningkatkan profit penjualan
sekaligus keuntungan bagi peritel. Adapun tugas dari salesman adalah mengirimkan produk yang dibutuhkan; menata produk
di toko; mengganti produk yang sudah rusak; menangani komplain pelanggan; menjalankan
program bagi pelanggan. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen salesman untuk melayani peritel
semaksimal mungkin.
Pengaturan salesman berdasarkan pada kombinasi dari beberapa cara. Mengenai
strategi promosi di tingkat peritel, ada beberapa strategi yang diterapkan
tergantung pada tujuannya. Misalnya, strategi promosi yakni meningkatkan brand awareness (visibility), strategi pemasaran
produk, meningkatkan loyalty
pada brand, dan lainnya.
Semuanya tergantung pemahaman atas tujuan dan kebutuhan pelanggan. Jika tujuannya
adalah untuk meningkatkan penjualan melalui program spesifik. Begitu juga untuk
program pengembangan pemasaran maupun program pemberian penghargaan terhadap
kesetiaan pelanggan.
Guna menunjang kinerja sales force
diperlukan motivasi. Dimana, dengan motivasi bisa menentukan hasil akhir dari
produktivitas sales force. Adapun teknik yang digunakan untuk menarik motivasi
sales force adalah digunakan sistem pemberian insentif yang tinggi bagi top performers. Semakin baik perform-nya maka semakin tinggi
insentifnya.
Adapun struktur sales force yang
dimiliki Pepsi Cola hampir sama dengan struktur di perusahaan lainnya. Terdiri
dari salesman, supervisor, manager
area, manager region, dan channel
manager. Selain itu, ada juga sales
support team yang terdiri dari trade
marketing team, sales IT, sales accounting, customer demand planning,
dan sales capability building teams.
Permasalahannya adalah apa tantangan
yang dihadapi sales force sekarang ini? Tantangan terletak pada rekrutmen untuk
menentukan orang yang tepat dan memiliki kemampuan yang baik; memotivasi mereka
untuk melakukan yang terbaik. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut
diperlukan peningkatan melalui program pelatihan sebagai cara untuk menghadapi
dunia bisnis yang bergerak cepat. Serta mempertahankan apa yang sudah dimiliki
karena pihak kompetitor juga mengincar apa yang sudah dimiliki perusahaan.
Selain itu sales force yang terdiri
dari beberapa tim harus dapat membangun kerjasama dan diperlukan komunikasi
antar anggotanya agar tujuan bersama dapat tercapai yaitu meningkatkan
penjualan. Apabila setiap anggota tim tidak dapat berkomunikasi dengan baik
dengan anggota tim lainnya seberapa pun hebatnya kemampuan individu dalam suatu
tim, mereka tidak akan ada gunanya apabila tidak dapat berkomunikasi antara
yang satu dengan lainnya. Mereka hanya akan menjadi sebuah kelompok yang tidak
tahu ke mana arah yang akan dituju. Keahlian mereka akan menjadi sia-sia
apabila mereka tidak dapat mengkomunikasikannya dengan orang lain. Komunikasi yang baik dan saling pengertian dalam tim
tersebutlah yang menyebabkan keberhasilan sebuah organisasi yaitu kerjasama
tim, kesadaran akan tugasnya masing-masing dan saling pengertian antar anggota
tim tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar