Sabtu, 04 Juli 2015

Pneumonia



            Infeksi saluran napas bawah akut (ISNA) menimbulkan angka kesakitan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta kerugian produktivitas kerja. ISNBA dapat dijumpai dalam beberapa bentuk, sering dalam bentuk pneumonia. Pneumonia ini dapat terjadi secara primer atau merupakan tahapan lanjutan manifestasi ISNBA lainnya misalnya sebagai perluasan bronkietasi yang terinfeksi. Pneumonia adalalah peradangan yang mengenai paru, distal dari bronkiolus terminal yang mencangkup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasijaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pada pemeriksaan histologi terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi(Zul,dkk 2010)
            Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut penyebabkan yang tersering, sedangkan istilah pneumonitis sering dipakai untuk proses non infeksi. Bila proses infeksi teratasi, terjadi resolusi dan biasanya struktur paru normal kembali. Namun pada pneumonia yang disebabkan antara lain oleh Streptococcus pneumoniae atau kuman gram negatif yang terbentuk jaringan parut atau fibrosis. Diagnosa pneumonia harus didasarkan pengertian pathogenesis penyakit hingga diagnosis yang dibuat mencangkup bentuk manifestasi, beratnya proses penyakit dan etimologi pneumonia. Cara ini akan mengarahkan dengan baik kepada terapi empiris dan pemelihan antibiotic yang sesuai terhadap mikroorganisme penyebabnya(Zul,dkk 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar