Infeksi saluran napas
bawah akut (ISNA) menimbulkan angka kesakitan angka kesakitan dan kematian yang
tinggi serta kerugian produktivitas kerja. ISNBA dapat dijumpai dalam beberapa
bentuk, sering dalam bentuk pneumonia. Pneumonia ini dapat terjadi secara
primer atau merupakan tahapan lanjutan manifestasi ISNBA lainnya misalnya
sebagai perluasan bronkietasi yang terinfeksi. Pneumonia adalalah peradangan
yang mengenai paru, distal dari bronkiolus
terminal yang mencangkup bronkiolus
respiratorius, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasijaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pada
pemeriksaan histologi terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa
alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai
penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi(Zul,dkk 2010)
Istilah pneumonia lazim dipakai bila
peradangan terjadi oleh proses infeksi akut penyebabkan yang tersering,
sedangkan istilah pneumonitis sering dipakai untuk proses non infeksi. Bila
proses infeksi teratasi, terjadi resolusi dan biasanya struktur paru normal
kembali. Namun pada pneumonia yang disebabkan antara lain oleh Streptococcus pneumoniae atau kuman gram
negatif yang terbentuk jaringan parut atau fibrosis. Diagnosa pneumonia harus
didasarkan pengertian pathogenesis penyakit hingga diagnosis yang dibuat
mencangkup bentuk manifestasi, beratnya proses penyakit dan etimologi
pneumonia. Cara ini akan mengarahkan dengan baik kepada terapi empiris dan
pemelihan antibiotic yang sesuai terhadap mikroorganisme penyebabnya(Zul,dkk
2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar